BAB I
A. LATAR
BELAKANG
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai kedalam bentuk ion-ion dan selanjutnya larutan menjadi konduktor elektrik, ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa atau berupa
senyawa kimia lainnya. Elektrolit umumnya berbentuk asam, basa atau garam. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit pada kondisi tertentu misalnya
pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam kuat. Elektrolit merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar.
Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit sebagai contoh
ikatan ion NaCl yang merupakan salah satu jenis garam yakni garam dapur. NaCl
dapat menjadi elektrolit dalm bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid
dan aqueous. sedangkan dalam bentuk solid atau padatan senyawa ion tidak dapat
berfungsi sebagai elektrolit.
Pada tahun
1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori
elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir
saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena
mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air
terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif
yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan
sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan
netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini
memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam
larutan. Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation
dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday,
diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan
terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini
terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami
oksidasi.
B.
Maksud danTujuan
Laporan ini dimaksudkan
agar kita dapat mengetahui tentang jenis larutan elektrolit,
larutan non elektrolit serta larutan elektrolit yang dapat menghantarkan arus listrik. Sebagai siswa, harus benar-benar bisa membedakan mana larutan elektrolit
kuat, elektrolit lema dan larutan non elektrolit.
BAB II
PERCOBAAN ALAT UJI ELEKTROLIT
I.
Alat dan bahan
§ Kardus
atau tripleks
§ 4
buah baterai ukuranbesar
§ 2
batang karbon (diambil di dalam isi batu baterai yang ukuran besar)
§ Lampu
LED
§ Kabel
berserat ukuran 1 meter
§ Gelas
beker
§ Larutan
(garam, cuka, aki, spirtus, alkohol, air keras, air aquades)
§ Tempat
baterai untuk baterai ukuran kecil
§ Saklar
§ Isolasi
§ Gunting
II.
Langkah pembuatan alat
uji elektrolit
1. Susun
ke-4 batu baterai ukuran besar ke tempat baterai, rekatkan menggunakan isolasi.
Lalu letakkan di tempat yang terbuat dari kardus.
2. Hubungkan
kabel dengan kabel pada tempat baterai, atur sesuai positif (+) dan negatif(-)nya.
3. Gunakan
lampu LED yang dipasang di bagian tengah salah satu kabel.
4. Lekatkan
kabel pada ujung batang karbon,
masing-masing satu.
III.
Langkah percobaan uji
alat elektrolit
1. Siapkan
gelas beker, lalu isi dengan larutan yang sudah di tentukan minimal 3/4
2. Masukkan
batang karbon ke dalam setiap larutan tersebut.
3. Amatilah
reaksi kimia yang terjadi (lampu yang menyala terang atau redup dan banyak atau
sedikitnya gelembung gas)
4. Ulangi
percobaan tersebut dengan larutan yang lain.
5. Bersihkan
gelas beker untuk menguji larutan yang lain.
6. Sebelum
berpindah ke dalam larutan yang lain, celupkan batang karbon kedalam gelas
beker yang berisi air biasa lalu kemudian dilap menggunakan tissu. Baru
kemudian di celupkan ke larutan yang lain.
7. Setelah
selesai melakukan percobaan, bersihkan batang karbon dengan tissue.
BAB
III
A.Hasil
pengamatan
No
|
Nama
Larutan
|
Nyala
Lampu
|
Gelembung Gas
|
1.
|
Larutan garam
|
Lampu menyala terang
|
Gelembung gas banyak
|
2.
|
Larutan cuka
|
Lampu menyala redup
|
Gelembung gas sedikit
|
3.
|
Larutan aki
|
Lampu menyala terang
|
Gelembung gas banyak
|
4.
|
Larutan alkohol
|
Lampu tidak menyala
|
Tidak ada gelembung gas
|
5.
|
Larutan air keras
|
Lampu menyala terang
|
Gelembung gas banyak
|
6.
|
Larutan air aquades
|
Lampu menyala redup
|
Gelembung gas sedikit
|
7.
|
Larutan spirtus
|
Lampu tidak menyala
|
Tidak ada gelembung gas
|
Ionisasi
A. Elektrolit lemah
1. CH3COOH CH3COO- + H+
2. H2O 2H2 + O2
B. Elektrolit
kuat
1. NaCl Na+ + Cl-
2. H2SO4 2H+ + SO42-
3. HCL 4M H+ + Cl-
B. KESIMPULAN
Larutan
elektrolit dapat menghantarkan arus listrik sedangkan larutan non elektrolit
tidak. Larutan elektrolit kemudian dibagi menjadi 2 yaitu larutan elektrolit
kuat dan elektrolit lemah.
Contoh
elektrolit kuat :
· Larutan
Garam
· Larutan
Aki
· Larutan
Air Keras
Contoh elektrolit Lemah :
· Larutan
cuka
· Larutan
Aquades
Larutan
elektrolit merupakan larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan baik.Semua senyawa yang mengandung ion-ion dalam larutannya
bersifat elektrolit.
Komentar
Posting Komentar